Senin, Januari 12, 2009

Peristiwa Keluarnya dan Fitnah Ya’juj dan Ma’juj di Akhir Zaman

Bersabda Rasululullah shalallahu ‘alaihi wasallam, “Dinding Ya’juj dan Ma’juj akan terbuka, maka mereka akan menyerang semua manusia, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat-tempat yang tinggi” (Al Anbiya: 96). Maka mereka akan menyerang manusia, sedangkan kaum Muslim akan berlarian dari mereka ke kota-kota dan benteng-benteng mereka, kemudian mereka mengambil binatang-binatang ternak bersama merka. Sedangkan mereka (Ya’juj Ma’juj) meminum semua air di bumi, sehingga apabila sebagian mereka melewati sebuah sungai maka mereka pun meminum air sungai tersebut sampai kering dan ketika sebagian yang lain dari mereka melewati sungai yang sudah kering tersebut, mereka berkata, “Dulu di sini pernah ada air.” Dan apabila tidak ada lagi manusia yang tersisa kecuali seorang saja di sebuah kota atau benteng, maka berkatalah salah seorang dari mereka, “Mereka-mereka penduduk bumi sudah kita habisi, maka yang tertinggal adalah penduduk langit.” Kemudian salah seorang mereka melemparkan tombaksnya ke langit, dan tombak tersebut kembali dengan berlumur darah yang menunjukkan suatu bala dan fitnah. Maka tatkala mereka sedang asyik berbuat demikian, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus ulat ke pundak mereka seperti ulat belalang yang keluar dari kuduknya, maka pada pagi harinya mereka pun mati dan tidak mendengar satu nafaspun. Setelah itu kaum Muslimin berkata, “Apakah ada seorang laki-laki yang mau menjual dirinya untuk kami (berani mati) untuk melihat apa yang sedang dilakukan oleh musuh kita ini?” maka majulah salah seorang dari mereka dengan perasaan (menganggap) bahwa dia telah mati, kemudian dia menemui mereka di atas sebagian yang lain (berhimpitan), maka laki-laki tersebut menyeru, “Wahai kaum Muslim bergembiralah kamu sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala sendiri sudah membinasakan musuhmu.” Maka mereka pun keluar dari kota-kota dan benteng-benteng dan melepaskan ternak-ternak mereka ke padang-padang rumput kemudian padang rumput tersebut dipenuhi oleh daging-daging binatang ternak, maka semua susu ternak tersebut gemuk (penuh) seperti tunas pohon yang paling bagus yang tidak pernah dipotong,”

HR. Ahmad, Ibn Majah, Ibn Hibban, dan Hakim dari Abu Sa’id. Hadist ini sanadnya Shahih

Adapun jumlah mereka adalah sangat besar yang tidak dapat dihitung seperti semut atau belalang, karena saking banyaknya, sehingga kaum Muslimin akan menyalakan api selama 7 tahun untuk berlindung dari penyerangan Ya’juj dan Ma’juj, para pemanah dan perisai mereka.

HR. Ibn Majah dari an Nawwas. Dalam Ash Shahihah Al Albani, nomor 1940

Fitnah dan kejahatan mereka adalah sangat besar dan menyeluruh, tidak seorang manusiapun yang dapat mengatasinya, sehingga ketika mereka telah keluar maka Allah subhanahu wa ta’ala berkata kepada ‘Isa ibnu Maryam, “Sesungguhnya aku telah mengeluarkan hamba-hamba (Ya’juj Ma’juj) yang tidak mampu diperangi oleh siapapun, maka hendaklah kamu mengasingkan hamba-hamba ku (kaum Muslimin) ke Thur (Thursina)” ….. dan di sana terkepunglah Nabiyullah ‘Isa beserta para sahabatnya, sehingga harga sebuah kepala sapi lebih mahal dari 100 dinar kamu hari ini. Kemudian Nabiyullah ‘Isa dan para sahabat-sahabatnya menginginkan itu, maka mereka tidak menemukan sejengkal tanah di bumi kecuali ia dipenuhi oleh bau anyir dan busuk meeka. Kemudian Nabi ‘Isa dan para sahabatnya meminta kelapangan kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala, maka Allah mengutus burun (raksasa) yang akan membawa mereka kemudian menurunkan mereka sesuai dengan kehendak Allah, kemudian Allah menurunkan air hujan yang tidak meninggalkan satu rumahpun di kota atau di kampung (padang pasir), maka ia membasahai bumi sehingga mnejadi seperti sumur yang penuh.”

HR. Ahmad, Muslim, Tirmidzi dari An Nawwas bin Sam’an

0 komentar: